Sebenernya, apa sih yang terjadi saat seseorang mencapai orgasme?
Dan kenapa juga orang selalu memburu orgasme saat berhubungan seks?
Konon, energi itu kayak kumparan (kundalini, dalam yoga) yang bergerak berputar dari tubuh bagian bawah ke atas, yang menghasilkan energi basal/potensial yang dalam ilmu kedokteran disebut energi astral/etheric energy.
Tenaga potensial tubuh inilah yang menggerakkan sistem cairan darah, getah bening, enzim, hormon, saraf, mengatur metabolisme secara umum. Nah, yang paling penting adalah menyediakan stem cell, yaitu sel cikal bakal calon sel-sel jaringan atau organ tubuh. Semakin lancar penyediaan stem cell ini, tubuh akan lancar melakukan regenerasi, bertahan tetap awet sehat dan muda.
The life energy of human being adalah energi astral ini.
Ketika kita berada dalam keadaan horny, atau mungkin biar lebih sopan sebaiknya aku sebut ‘saat gairah seks mulai bangkit’, energi astral bergerak naik ke tubuh bagian atas, ke arah kepala dan kemudian menstimulasi otak. Pusat cortex dan sistem limbik (yang mengatur mood atau suasana hati) di otak ikut tervibrasi. Getaran ini kemudian mengaktifkan denyut jantung dan sekresi hormon.
Ada dua hormon yang berperan penting saat foreplay yaitu hormon cortisol -hormon yang diproduksi saat stress panjang/lama- dan adrenalin -yang diproduksi kala stress singkat. Sekresi cortisol dan adrenalin diredam ketika keadaan makin memanas.
Jika gairah terus meningkat hingga tercapainya orgasme, maka hormon endorphin akan keluar. Hormon endorphin ini dikenal sebagai morfin tubuh, yaitu hormon yang berefek sensasi rasa nyaman dan dikenal sebagai the young power hormone.
Dengan orgasme, maka tercapai produksi endorphine yang optimal sehingga tubuh mengalami relaksasi yang intens dan rasa nyaman yang luar biasa. Selain sensasi aman, energi basal juga menstimulasi produksi stem cell yang artinya pasokan bahan baku untuk peremajaan sel juga bertambah.
Jadi kesimpulannya adalah kalo pengen selalu keliatan awet muda berarti harus punya kehidupan seks yang luar biasa, yang tentu aja (sebaiknya) dilakukan dengan pasangan masing-masing dan bukan dengan pasangan orang lain.
Disadur dari artikel pada sebuah majalah kesehatan
0 comments:
Posting Komentar